Literasi sains merupakan pemahaman tentang pengaruh sains pada manusia dan
pengaruh manusia terhadap sains. Literasi sains dibentuk melalui pendidikan
sains, yang menerjemahkan ide-ide besar
sains ke dalam proses belajar dan
mengajar yang dapat dipahami oleh anak didik.
Salah satu tantangan yang paling mendasar dalam menciptakan masyarakat yang
berliterasi sains adalah menanamkan
konsep dasar dan pemahaman tentang sins sesuai usia anak didik, dan ini dapat
dibangun melalui pengalaman belajar.
Literasi sains merupakan
proses yang berkelanjutan, terus dibentuk kembali dan ditulis ulang oleh
penemuan-penemuan baru di bidang sain dan teori belajar. Orang yang berliterasi
sains akan:
•
memahami
konsep dasar banyak sistem sains.
•
tahu
bagaimana menemukan dan menilai informasi ilmiah kredibel tentang sains.
•
berkomunikasi
tentang sains dengan cara yang bermakna.
•
mampu
membuat keputusan dan bertanggung jawab mengenai sains dan sumber dayanya.
Semakin banyak pekerjaan yang menuntut keterampilan-keterampilan tingkat
tinggi, memerlukan orang-orang yang mampu belajar, bernalar, berpikir kreatif,
membuat keputusan, dan memecahkan masalah. Suatu pemahaman sains dan prosesnya
berkontribusi secara istimewa berkenaan dengan keterampilan-keterampilan
tersebut. Negara-negara lain telah melakukan investasi besar-besar untuk
menciptakan dorongan bekerja yang literate
secara ilmiah dan secara teknologi.
Kategori keterampilan
literasi sains mencakup (Gormally, Brickman, dan Lutz, 2012):
A. Memahami
metode inkuiri yang mengarah pada
pengetahuan ilmiah, termasuk didalamnya sub keterampilan: mengidentifikasi
argumen yang valid, mengevaluasi
validitas sumber literatur, mengevaluasi penggunaan dan penyalahgunaan
informasi, memahami elemen desain penelitian
B. Mengorganisasi,
menganalisis, dan menginterpretasikan data kuantitatif atau informasi ilmiah, ,
termasuk didalamnya sub keterampilan: membuat representasi grafis dari data, menginterpretasikan
representasi grafis, memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif
dan statistik, memahami dan menginterpretasikan data dengan statistik dasar, membuat
kesimpulan dan prediksi berdasarkan data kuantitatif.
Literasi sains pada akhirnya akan menghasilkan masyarakat yang berpikir
kritis, dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang peran masyarakat
dalam merawat planet Bumi tempat kita hidup ini. Metode pengajaran sains yang
interaktif terbukti tidak hanya meningkatkan prestasi siswa, tetapi juga
menjadi cara terbaik untuk merancang pengalaman transformatif pengembangan
profesional pendidik.